BLOG Jadepark Serpong

Blog

Jade Park Serpong: Millennial yang Ingin KPR Sekarang Wajib Perhatikan Ini

10/12/2021

Jadeparkserpong.id, TangerangBagi generasi Millennials membeli rumah adalah sebuah capaian yang besar. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Millennials banyak yang sudah mempersiapkan diri untuk menggunakan fasilitas pendanaan rumah atau KPR.

KPR adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada nasabah perorangan yang hendak membeli rumah. Fasilitas kredit ini biasanya memiliki tenor yang cukup panjang antara 5 hingga 15 tahun.

Mengingat tenor yang sangat panjang tersebut, Millennials yang hendak membeli rumah dengan fasilitas KPR harus benar-benar memperhitungkan berbagai aspek mulai dari kesiapan finansial, mental, hingga kedisiplinan. Sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan KPR, Anda harus memastikan terlebih dahulu setiap aspek prasyarat tersebut agar tidak menyesal nantinya.

Bukan tanpa sebab, KPR yang dilakukan tanpa perhitungan sering berujung kegagalan bahkan hingga pertikaian keluarga. Oleh karena itu, Jade Park Serpong akan membagikan tips agar Millennial dapat sukses mengambil dan menyelesaikan KPR. Simak selengkapnya di sini.

Pastikan Memiliki Penghasilan Tetap

Sebelum Bank bisa menyetujui pinjaman KPR, Bank akan memeriksa terlebih dahulu penghasilan tetap yang dimiliki oleh calon peminjam. Calon peminjam harus memiliki paling sedikit penghasilan yang setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) wilayah setempat. Namun, perhitungan penghasilan tetap ini tidak saja diukur oleh besaran gaji. Jika Anda seorang wiraswasta, maka penghasilan tetap yang dihitung berasal dari keuntungan rata-rata setiap bulan usaha Anda. Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu bahwa penghasilan yang Anda miliki sudah memenuhi kriteria UMR wilayah setempat.

Untuk itu, Anda bisa menyiapkan rekening tabungan sebagai bukti bahwa Anda memiliki penghasilan tetap yang dapat diandalkan. Beberapa Bank mungkin memberikan syarat yang sedikit ketat. Misalkan jika Anda adalah seorang karyawan beberapa Bank mensyaratkan Anda harus menjadi karyawan minimal selama 2 tahun. Jika Anda adalah pengusaha, minimal Anda harus menyertakan bukti laporan keuangan dan penghasilan rata-rata selama 2 tahun. Oleh karena itu, Anda dapat mencari Bank yang menerapkan kebijakan agak longgar mengenai penghasilan ini.

Memastikan Jumlah Tagihan Per-Bulan Tidak Lebih dari 30% Total Penghasilan

Setelah Anda meastikan memiliki penghasilan yang cukup dan layak untuk mengajukan KPR, selanjutnya Anda harus memperhitungkan pengeluaran yang timbul dari fasilitas KPR tersebut. Salah satunya adalah jumlah tagihan per-bulan. Usahakan agar pengeluaran baru KPR tersebut tidak memakan lebih dari 30 persen jumlah total penghasilan. Selain akan menjadi beban yang cukup berat nantinya, hal tersebut juga berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan perbankan.

Bank mungkin tidak akan menyetujui KPR jika jumlah pelunasan lebih besar daripada jumlah penghasilan yang Anda miliki. Misalkan, jika Anda memiliki penghasilan Rp10 Juta maka maksimal cicilan yang harus Anda bayarkan adalah 30% dari total penghasilan yang dimiliki yaitu Rp3 Juta per bulan.

Dengan menghitung secara cermat penghasilan dan cicilan selain membantu Anda untuk lolos pengajuan KPR juga akan membantu Anda dalam mengatur keuangan selama beban cicilan berlangsung. Anda harus ingat bahwa pinjaman KPR adalah keputusan finansial yang akibatnya harus Anda tanggung bersama keluarga selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, Anda harus menghitung besaran cicilan dan kemampuan finansial secara teliti.

Melunasi Semua Tagihan yang Tertunda

KPR merupakan salah satu fasilitas keuangan yang memerlukan komitmen besar untuk menyelesaikannya. Agar Anda dapat mengawali KPR dengan nyaman, Anda harus memastikan bahwa segala tagihan dan hutan telah terbayar. Hal ini tidak saja mempengaruhi keleluasaan Anda dalam mengatur keuangan nantinya, tetapi juga berkaitan dengan BI Checking.

Sebelum Bank menyetujui pengajuan pinjaman, Bank akan melakukan BI Checking atau pengecekan riwayat pelunasan kredit perbankan yang Anda miliki. Beberapa catatan seperti keterlambatan pembayaran dan bahkan kegagalan bayar akan tercatat dalam di Bank Indonesia. Oleh karena itu, sebelum Anda mengajukan pinjaman, Anda juga harus memriksa catatan pelunasan kredit yang bersih.

Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan layanan online Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang bisa diakses di laman https//konsumen.ojk.go.id. Jika terdapat catatan buruk, Anda dapat berkonsultasi dengan Bank penyedia pinjaman dengan menjelaskan sebab-sebab catatan buruk tersebut terjadi. Jika terdapat tagihan yang belum dilunasi, maka Anda harus melunasi tagihan tersebut sebelum mengajukan pinjaman KPR.

Riset dan Bandingkan Sumber Pinjaman

Setelah Anda memastikan semua tagihan yang tertunda telah lusan, tugas Anda selanjutnya adalah memilih fasilitas KPR yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Banyak produk KPR yang dutawarkan oleh perbankan dengan berbagai keunggulannya. Namun, tidak semua fasilitas KPR yang ditawarkan tersebut akan cocok dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.

Oleh karena itu Anda memerlukan riset perbandingan fasilitas KPR. Riset dan membandingkan sumber pinjaman saat hendak mengambil KPR dapat menghindarkan Anda dari pengeluaran yang tidak perlu. Untuk itu upayakanlah Anda menghitung tawaran bunga pinjaman secara teliti terutama soal skema cicilan yang dipilih. Setidaknya Anda dapat menjawab pertanyaan berikut ini.

  1. Apakah skema tersebut menggunakan bunga tetap atau fluktuatif?
  2. Berapa lama cicilan harus Anda lakukan?
  3. Apakah ada keringanan pinjaman yang ditawarka oleh Bank?
  4. Apa saja fasilitas pinjaman yang ditawarkan oleh Bank?

Dengan mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, Anda akan dapat membandingkan sumber pinjaman dari satu Bank ke Bank lainnya. Sehingga Anda mendapatkan skema pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Disiplin dan Komitmen

Setelah Anda menemukan produk KPR yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda, selanjutnya yang perlu Anda siapkan adalah mental, kedisiplinan, dan komitmen. Menyelesaikan KPR yang memiliki tenor cukup panjang memang memerlukan keberanian dan komitmen yang kuat.

Berbagai resiko harus dapat Anda perhitungkan dengan baik. Salah satunya adalah dengan melakukan mitigasi resiko melalui dana darurat. Membutuhkan komitmen dan kedisiplinan diri untuk menyisihkan 5% dana darurat dan 30% dana cicilan setiap bulannya. Hal tersebut mungkin akan mengurangi gaya hidup yang biasa Anda miliki. Namun, imbalannya adalah rumah idaman yang bisa Anda tempati bersama keluarga. (ADR)

ImgWaNow
up